ARTI MAMA DIHATIKU

nhacerita.blogspot.com
Jika ada yang menyebutkan kata Ibu, Mama, Ummi, Mami, Mom atau entah apalah sebutannya, aku selalu merasa terbebani, merasa sedih sekali, tidak bisa di ungap dengan kata-kata, entah dari mana datangnya rasa itu, tapi begitu kuat, begitu bergejolak yang terkadang membuat aku hilang kendali dan ujung-ujungnya seringkali menangis sendiri dibawah lipatan selimut seperti yang duluuuuu sekali sering aku lakukan di masa kecil jika aku merasa tidak nyaman, dan biasanya mamaku selalu tau, dan yang dia lakukan membiarkan aku sampai aku dengan sukarela tersenyum sendiri, hal yang sampai saat ini belum bisa aku lakukan pada anak-anakku, aku selalu panik jika anakku mulai cemberut dan aku akan terus membujuk walaupun anakku tidak mau, yang akhirnya anakku malah berbalik marah padaku...

Tidak begitu banyak cerita yang begitu lekat di ingatan tentang mamaku, karena mamaku seseorang yang begitu pendiam, yang ada di benaknya kami sebagai anak-anaknya harus sekolah tinggi, setidaknya itu harapan beliau karena pada kenyataannya kami semua tidak ada yang mencapai perguruan tinggi sampai lulus, mamaku selalu duduk sendirian dibalik jendela, dari sekian banyak kursi sofa hanya satu yang ia duduki, yaitu sofa untuk satu orang, dia tidak pernah mau duduk berdua atau berjejer bertiga dalam satu sofa, entah kenapa, dia juga mama yang tidak pernah menyuruh anaknya untuk bekerja perkerjaan rumah tangga, yang harus kami lakukan hanya belajar, makan dan bermain.
Tapi ada satu kejadian yang sampai saat ini tidak pernah aku dan kakakku lupakan, kejadian di sebuah pusat perbelanjaan (mal) pada zaman dulu di Bandung, saat naik eskalator kami berlima Bapaku, Mamaku, Kakakku, aku dan satu adikku yang saling berpegangan terjatuh dalam waktu bersamaan .... hahaha ... kejadian yang sungguh sangat memalukan tapi begitu membekas dan mungkin itu satu-satunya kenangan bersama Mama di mal, karena semenjak itu dia tidak pernah mau di ajak ke pusat perbelanjaan manapun.

Mama itu seperti tidak pernah menghawatirkan aku, sering perlakuannya terhadap saudaraku yang lain membuat aku cemburu, seperti pada suatu hari mama pernah berdoa untuk kelancaran ujian kakakku, dan tak pernah sekalipun dia berdoa disaat aku ujian, saat aku tanyakan padanya dia hanya menjawam kalau aku tidak harus dikhawatirkan, sebel banget kan??, mama juga hanya sekali mengantar aku ke sekolah smp waktu pertama kali, hari keduanya dia hanya menitipkan aku ke pak supir agar diberhentikan didepan sekolah hehehehe lucu juga sih, tapi kalau urusan pergi ke pasar hanya aku yang selalu mama ajak, padahal aku benci sekali suasana pasar (pada saat itu), dan hanya aku di keluarga yang tidak boleh nambah makan telur atau ikan hihihihih walaupun pada akhirnya aku tahu bahwa telur dan ikan berpotensi memicu kambuh ashmaku (sungguh mama yang sangat mencintaiku).
Saat dia sakit pun, hanya aku yang tidak boleh menjenguk dia, benci sekali aku pada keluargaku pada saat itu, apalagi setelah seminggu kemudian aku mendapati mamaku telah pergi, hanya aku yang tahu kalau aku sudah menyakiti hati mamaku sebelum dia masuk rumah sakit, mama itu tidak pernah mau diajak ke rumah sakit.

Sampai suatu hari aku terlambat masuk sekolah, mama menyuruhku mengambilkan piring, aku menolaknya mentah-mentah, tentu saja mama marah dan membentakku, pada saat itu aku beradu mulut dengan mama, walaupun aku mengambilkan piring pada akhirnya, tapi penyesalan itu tak pernah hilang karena saat itulah terakhir aku bertemu dengan mama, sepulang dari sekolah mama sudah tidak ada di kamarnya, bapaku sudah membawanya ke rumah sakit, seminggu setelah itu aku hanya mendapati kabar mamaku sudah pergi, terbayang kan sesal dan sakit hatinya?, dari sekian banyak orang yang bisa menjenguk mama di rumah sakit, hampir semua bercerita bahwa mama menitipkan aku, bertambahlah lagi bebanku, saat memandikan jenazah pun aku hanya bisa menangis di kolong tempat tidur dan tak mempedulikan panggilan orang-orang untuk ikut memandikannya, sungguh aku anak yang sangat durhaka, saat pemakaman pun hanya aku yang tak sanggup masuk ke mobil ambulance, mungkin karena itu lah setiap kali aku mendengar bunyi sirine aku akan menangis, banyak sekali sikap anehku dikarenakan bayangan tentang mama, dan aku rasa berbagi cerita ini dengan semua bisa membuat aku sedikit melepaskan beban ini, karena tak banyak yang mau mendengarkan kisah tentang hal semacam ini, bahkan tak banyak orang yang mau membaca kisah seperti ini, tapi aku tak perduli, aku hanya ingin berbagi pada yang mau dibagi.

Kepergian Mama yang kurasa begitu cepat membuat hidupku berubah 180 derajat, dari anak yang begitu lenggang dengan kesempatan yang ada, dari bocah yang bergantung pada mama menjadi seperti anak ayam yang di tinggal induknya, benar-benar tidak ada sosok pengganti sebagai tempat bergantung, sanak saudara tak semua mau merangkul, aku dan adik-adiku terpisah karena kami dirawat oleh famili yang berbeda, sungguh kejadian yang sampai saat ini menyisakan sakit di bagian hati yang entah sebelah mana, terlalu sakit untuk dirasakan, terlalu pahit untuk di ingat kembali, aku sempat merasa pada saat itu adalah titik terendah dalam hidupku, tapi tenyata aku salah besar, disaat aku mulai keluar sekolah menengah dan lalu putus sekolah menengah atas, rupanya itu awal kekelaman dalam hidupku, disaat tak ada lagi sanak famili yang peduli aku ada dimana, menginap di rumah siapa, disitulah aku mulai berani menggunakan narkoba, sungguh sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, aku tidak pernah merasa pernah ketagihan, aku tidak pernah menggunakan narkoba bersama orang lain, aku selalu melakukan hal-hal yang tercela sendirian,  aku juga tidak pernah melanggar jam malam saat aku memang harus pulang pada waktu yang sudah ditentukan oleh salah seorang pamanku, aku dimata mereka masih seorang gadis yang patuh.

Hingga pada saat Bapaku menikah lagi hal itu yang memicuku untuk berbuat lebih jauh lagi, tidak ada lagi panutan dalam hidupku, seorang guru semasa smp pun terus mencari keberadaanku, dia mengkhawatirkan keadaan ku, prestasi yang pernah ku ukir pun seakan menguap begitu saja, sampai akhirnya dia menyerah dan berhenti mencari ku. Aku masih berada di lingkup keluarga tetapi selalu berpindah-pindah mungkin dengan alasan itu pula mereka mulai malas memikirkan aku. Saat aku diberitahu bahwa aku mendapatkan sedikit uang dari almarhumah ibuku, aku memutuskan untuk sekolah kembali walaupun pada awalnya tidak ada dukungan keluarga inti, tetap saja aku bisa menyelesaikan sekolah ku di sebuah sekolah kejuruan di bandung. dengan prestasi yang cukup lumayan, dengan menyusahkan sana sini, merepotkan seorang teman tentang ongkos sekolah dan pakaian seragam akhirnya dapat juga aku sertifikat ujian sistem ganda yang nilainya bisa di jadikan bahan pertimbangan jika aku bekerja kelak. tapi selembar kertas itupun tersapu banjir hahaha.. miris sekali bukan? rencana Tuhan memang diluar dugaan, tapi aku terima saja.

Kehilangan mama sungguh membuat aku bagaikan sesuatu di tengah lautan, tak tahu arah, tak tahu waktu dan tak tahu kapan menemukan daratan, semuanya serba mengambang dan tak terarah, sering kali aku berfikir seandainya saja mama tidak di panggil Tuhan kejadiannya pasti tidak akan seperti ini, pasti aku sudah bergelar sarjana ekonomi atau aku sedang sekolah kedokteran hahaha  tapi sekarang pun aku bangga dengan titelku, Ibu Rumah Tangga, setidaknya aku bisa jadi seperti mamaku, atau bisa jauh lebih baik dari mamaku dalam mengurus anak-anakku, dan yang pasti aku akan menjaga anak-anakku saat naik eskalator hehehe, ahh mama .... letih sudah aku merindukanmu, lelah sudah aku menangisimu, tapi aku tau itu takkan membuatmu ada disisiku saat aku merasakan lelah yang amat sangat, meratapimu tak membuat meringankan bebanku, tapi mengenangmu menjadikan aku semangat menjalani hidup ini.

Tak terasa, mataku sembab dan bengkak ketka aku menulis tentang mamaku, entah apa yang terus aku tangisi, kepergian mama, ataukah penderitaan setelah kepergian mama, Sering pertanyaan ini keluar dari bibirku, tapi aku takut untuk menemukan jawabannya, takut ketika aku tahu jawabannya aku akan  terpuruk lebih dalam dalam perasaanku sendiri, cara orang mengenang seseorang memang berbeda, tapi aku lebih sering menghindar memikirkan mama jika aku teringat tentangnya, seharusnya aku sudah tak sedih lagi ketika orang lain masih bisa membanggakan mama nya, seharusnya aku ikut bahagia jika seseorang memamerkan kebersamaan bersama mama nya, tapi yang terjadi aku menjadi sosok yang rapuh jika mengingat mama, dan aku tidak mau itu terjadi lagi dalam hidupku, aku harus bisa berhenti meratapi kepergiannya.
... c'mon ... sudah 18 tahun dan aku masih seperti ini walaupun kemasanku sekarang sudah berbeda, aku sudah menjadi seorang istri dari suami yang sudah menolongku dari jerat kegelapan atau semacamnya, dia yang cerewet untuk selalu menyuruh aku pulang ke satu rumah yang sama, dan aku sangat bersyukur sudah dipertemukan dengan dia, aku tahu Tuhan tak akan lama-lama membiarkan aku larut dalam kebodohan terlalu, dan disinilah aku sekarang, mampu sedikit berdiri diatas kaki lemah ini, yang terkadang bisa mampu seperti orang yang tegar bahkan teramat tegar. Jika di tanya arti Mama dihatiku ..... Mama adalah wanita terhebat. Dan aku ingin suatu hari anak-anakku berkata hal yang sama tentang arti aku dihati mereka.

Sebetulnya ingin sekali aku mengungkap semua perasaanku saat ini, tapi aku masih ragu apa ada yang mau membaca?. kalaupun ada dapatkah aku menjadikan tulisanku ini berguna bagi pembacanya?. aku rasa kembali lagi pada rencana Tuhan, yang aku harapkan belum tentu yang terbaik buat aku kan?, jadi aku berharap semoga Tuhan tetap membimbing aku, memberikan selalu yang terbaik untukku dan keluargaku, entah sampai dimana kisah ini akan berakhir, aku tak sabar ingin melihatnya, akankah kisah ini bisa sampai ke Barcelona?  atau tetap tersimpan disini saja???

Comments

  1. nice post! :)

    Anyway, main-main juga yaaa ke website ku.

    http://www.diahsally.com/2016/10/5-hal-yang-wajib-dilakukan-agar-buku.html

    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih sudah berkunjung..ok, salam kenal juga

      Delete

Post a Comment

"Saya berharap kita semua dapat berkomentar dengan sopan"

Terima Kasih.

Popular posts from this blog

MY NEW NORMAL

MISTERI DIBALIK AKU