SATU .... AKU

nhacerita.blogspot.com
Jika ada yang bertanya siapakah penjelajah terbaik didunia ini ? jawabannya sudah pasti aku, aku sudah berada ditempat termegah, tepencil, terindah, terdalam sampai tempat terseram, bahkan siapa tahu aku sekarang ini berada di antara kamu, coba kamu dengarkan aku baik-baik ..... sudah terdengar kah?

Kurasa tak ada belahan dunia ini yang luput dari aku, kalaupun ada aku akan segera mendatanginya saat ini juga karena aku yakin semua memerlukan aku, untuk menyeka keluh kesah, untuk menjadi saksi momen kebahagiaan sampai menjadi bulan bulanan sebuah pertikaian, tak apa bagiku aku mau dijadikan apa yang terpenting aku bisa berada di antara mereka yang membutuhkan aku, karena aku yakin Tuhan telah menciptakan aku untuk sebuah alasan yang nantinya menjadi sangat indah bagiku, aku juga sangat yakin tugas yang Tuhan berikan padaku ini adalah tugas yang sangat mulia, karena hal hal yang besar didunia ini dimulai dari aku, bahkan hal terbesar bisa diselesaikan mulai dari aku ..... pernahkah kamu mendengar aku? mendengar aku yang tak selalu bernama ?, aku adalah ... tetes .. yup ! sesimpel itu lah aku, orang sering memanggilku ....... tetes.

Pernah aku menjadi saksi seorang gadis belia yang terus menangis karena ditinggal sang Bunda, baginya tak adiil Tuhan telah memperlakukan nya, semalaman dia menangis mengiba agar Tuhan mengembalikan Bundanya , aku mengintipnya dari balik air kran yang tak dia tutup dengan benar, tes ... tes ... tes ... begitulah bunyiku jika didengar sekilas ... lalu Tuhanku mulai memerintah padaku untuk meredakan tangisnya, aku mulai berkata kata pada gadis itu dalam kesunyian ... sedu-sedan nya mulai mereda, matanya mulai menerawang, entah apa yang dia dengar dari aku, aku hanya berkata sebisaku karena itu yang Tuhan perintahkan kepadaku, lalu dengan mata yang masih sembab , dia membuka kran air dan akupun segera berada ditangannya bersama tetesan yang lain lalu mulai dibasuhnya wajah dengan kedua telapak tangannya, aku pun menghambur mengusap dan menyeka air matanya, membuat jauh kegelisahan di hatinya, aku tak bekerja apa-apa, kurasa Tuhanku yang membantunya sehingga tak berapa lama gadis itu pun mulai tersenyum ... manis.

Aku juga pernah mengintip di balik awan, seorang ibu dan anak di taman bermain yang penuh dengan anak kecil lainnya hingga tak mau dia berbagi dengan anak lainnya, sang ibu terus membujuknya agar dia mau berbagi dengan yang lain tapi gadis kecil yang lucu itu hanya memasang wajah masam dan terus berpegangan pada rantai ayunan itu, sang ibu hanya bisa menghela nafas panjang dan mulai menatap ke arahku, aku mulai terperanjat karena ku kira dia sudah mengetahui keberadaanku, tapi sepertinya dia tidak melihatku, ku tunggu perintah dari Tuhanku, sampai dia memberi isyarat padaku, tanpa ragu lagi aku mulai meluncur tepat mengenai hudung gadis mungil itu, dia tampak kaget kedua bola matanya mengarah kepadaku membuat aku terpingkal-pingkal dibuatnya, mungkin dia juga mendengar tawaku karena dia pun mulai tertawa renyah di susul suara tawa lembut dari sang ibu, jari sang ibu mengelusku dan mendekatkan aku lebih dekat lagi kepelupuk mata sang bocah "Tuh kan hari sudah mau hujan, yuk kita berteduh di rumah jamur" kata sang ibu sambil menunjuk rumah mungil di tengah taman, tanpa di komando gadis itu berlari meningalkan ibunya sambil terus tertawa, sang bunda hanya tersenyum lalu melihat kearah awan, "Terima kasih Tuhan Engkau sudah membuat anakku mau sedikit berbagi" bisiknya seraya matanya masih mencari-cari awan yang sedikit kehitaman, tentu saja dia tak kan menemukannya. karena Tuhan hanya mengirimkan satu tetes, yaitu aku.

Pernah juga suatu hari, aku menjadi saksi dua orang remaja yang sedang dimabuk cinta, mereka terus menyatukan tangan mereka, berpegangan sepanjang jalan karena aku dan kawananku terus mengguyur keduanya melalui rintik hujan, sehingga mereka berlari kecil sambil terus berpegangan tangan dengan hati yang bahagia, melihat mereka tetap tersenyum akupun merasa ikut terhanyut dalam kebahagiaan mereka. Tapi kadangkala aku juga harus berada di saat yang teramat sulit ketika Tuhanku dengan sedikit murka menyuruhku menghalau kawananku untuk menghancurkan bahkan meluluh lantakkan apapun yang Dia kehendaki, tapi aku yakin ada alasan kuat bagi mereka yang menangis karena ulahku, ada alasan kuat mengapa Tuhanku membinasakan mereka, dan mungkin kerena alasan yang kuat itu pula tak ada satupun insan di dunia ini yang berani menyalahkan aku, hebat sekali bukan tangan Tuhan bekerja ?.

nhacerita.blogspot.com
Images from pixabay.com
Tak banyak memang yang mengerti aku, menyadari keberadaanku, menghargai aku bahkan di setiap saat ketika aku berada sedekat dekatnya dengan mereka. Tak apa, selama masih ada anak anak yang tersenyum ketika aku terciprat ke wajah mereka, selama masih ada yang merasa aku temani ketika tak berkawan, merasa sangat penuh cinta ketika aku membasahi tubuh mereka, bukankah pada hakikatnya manusia tercipta dari satu tetes?.

Kebanggaanku juga jika ada seorang bayi mungil berhenti menangis karena aku sudah berada di dalam tubuh ibunya sebagai makanan untuknya, tangis sehebat apapun akan seketika berhenti ketika aku keluar dari puting seorang ibu, dahaga yang hilang menghadirkan kebahagiaan tersendiri untukku, sudah terbukakah mata kalian betapa hebatnya aku di tangan Tuhanku?.

Tuhan memberiku rumah di puncak gunung dimanapun aku mau, bahkan di puncak terdingin pun aku bisa, sampai sampai tubuhku pun menjadi beku dan terlihat bening dan lebih cantik, sebagian orang sering sekali memanggilku salju, kalau boleh jujur di saat seperti ini lah aku merasa aku paling cantik, sebuah tetes pun boleh narsis kan??, dari penjuru dunia ingin melihat aku di akhir tahun, mereka merelakan tabungan mereka habis demi bisa melihat aku di belahan dunia yang lain, sungguh itu satu penghargaan terindah buatku. Tapi aku merasa sangat dekat dengan Tuhan ketika manusia mulai menggunakan aku untuk berwudhu, karena aku yakin jika ada surga yang Tuhan siapkan untuk aku bersama manusia-manusia seperti itu.

Aku rasa aku sudah banyak bicara kali ini, aku takut Tuhanku menganggapku lalai menjalankan tugasku, oleh karena itu, coba kau dengarkan sekelilingmu karena saat ini aku sedang berbicara kepadamu, dengarlah dengan hatimu, apakah kau sudah menemukan aku?.                                                                                                                                                                                                                                    


Comments

Popular posts from this blog

MY NEW NORMAL

BAKSO MURAH MERIAH